FESTIVAL SENI BUDAYA MELAYU KALIMANTAN BARAT
Panas terik yang
menyelimuti kota dan diselingi dinginnya malam, sebagian orang sangat mengeluh
tentang panasnya kota Pontianak. Tetapi tidaklah halnya mengurungkan niat
penduduk kota daerah khatulistiwa ini untuk menyaksikan festival seni budaya
melayu VIII yang diselenggarakan di rumah melayu jalan kota baru.dengan begitu
rangkaian yang menarik perhatian banyak pengunjung, jalanan pun menjadi ikut
ramai karena begitu banyaknya kendaraan pengunjung yang diparkirkan. Dengan
mengangkat tema bersatu dalam kebersamaan mensukseskan festival seni budaya
melayu VIII Kalimantan Barat, sungguh mengundang banyak pengunjung yang ingin
melihat dan mengetahui budaya melayu. Masyarakat Pontianak tidak bisa
dilepaskan dari ekspresi kesenian bernafaskan agama Islam, yang mendominasi
seni budaya Pontianak pada umumnya. Pontianak
merupakan ibu kota Kalimantan Barat dan menjadi pusat dari segala pendidikan,
hiburan, teknologi, dan lain sebagainya.
Festival seni budaya melayu
yang diadakan tersebut telah dibuka pada tanggal 17 Desember 2012, dengan
dibukanya acara festival tersebut, telah resmi pula untuk dipertunjukkan seni
budaya melayu pada masyarakat sekitar. Festival ini diadakan dari tanggal 17
Desember sampai 23 Desember 2012 di jalan Kota Baru, Pontianak. Event-event
yang diadakan pun begitu banyak ragam, dapat memilih untuk ingin melihat
pertunjukkan sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan oleh panitia. Adapun
event-event yang ada dalam rangkaian festival seperti diantaranya pameran dan
kuliner, tangkai seni silat, lomba busana melayu tingkat anak-anak, teras rumah
melayu, tangkai merias pengantin melayu, tangkai tari jepin tradisional, dan
lain-lainnya.
Pertunjukkan yang banyak
menarik minat pengunjung yaitu tangkai tari jepin tradisional. Dimana
menghadirkan penari-penari yang membawa tarian khas daerah masing-masing
penari. Adapun peserta penari berasal dari daerah Pontianak kota, kayong utara,
Kapuas hulu, sambas, sekadau, kubu raya, sintang, melawi, bengkayang, dan
daerah lainnya. Dan akan ditutup penampilan dari peserta ekspedisi yaitu dari
Sarawak, Malaysia.
Suasana pun semakin marak
karena hadir dari para pengunjung yang menyorakkan dan menanti-nantikan
pemanpilan dari daerahnya msing-masing. Para pengunjung pun tidak
menenggelamkan niat untuk menyaksikannya secara langsung meskipun harus rela
berdiri karena sudah tidak mendapat
tempat duduk. Dengan interior yang memukau, dilengkapi dengan lampu sorot dan
dihiasi lampu hias yang menghiasi langit-langit, membuat kesan menakjubkan bagi
setiap mata yang memandang.
Pemandu acara pun tak kalah
semarak dalam memulai acara dengan sambutan untuk membuka acara dengan
membacakan juri-juri yang turut ambil bagian dalam menilai setiap penampilan
dari semua peserta. Juri yang turut hadir memberikan penilaian ada tiga orang
yaitu ketua dewan juri majelis musyawarah kesultanan Pontianak, yang kedua
pesiunan PNS jurnalistik dari 1953 hingga sekarang, dan yang terakhir telah
menjuri hingga tingkat nasional.
Pemandu acara pun
membacakan sebuah intruksi bagi para pengunjung, peserta, maupun fotografer. Beberapa
intruksi pun disampaikan kepada peserta bahwa untuk tidak memberikan tepuk
tangan pada saat acara berlangsung, dan bagi fotografer untuk tidak menggunakan
lampu flash dalam memfoto.
Suanan semakin dipadati oleh banyak
pengunjung, hingga rela berdiri untuk menyaksikan festival tersebut. Sungguh
disuguhkan dengan tampilan yang memukau bagi bagi setiap mata yang memandang,
mengundang lebih banyak penonton untuk menyaksikan setiap suguhan tarian yang
disajikan.
Adapun undian Pertama dibuka oleh
dari kota Pontianak. Ditampilkan oleh empat pria dengan menggenggam tongkat dan
diiringi suara syahdu dari penyanyi dan alunan music melayu, memberikan kesan
pertama yang menarik minat pengunjung. Tampak pada awal penampilan, sang penari
terlihat kurang rileks, hingga memasuki pertengahan menambah adrenalin dari
penari untuklebih melenturkan gerakan dalam setiap tariannya. Dengan perpaduan
tepukan dan berpasang-pasangan dalam memberikan irama dalam memukul tongkat.
Akhir dari tarian diapresiasi suara tangan dari pendukung kota Pontianak.
Peserta yang kedua akan tampil yaitu
berasal dari kayong utara. Adapun nama tarian khas daerah ini yaitu tari jepin
senggayong. Dibuat dari bamboo dengan menggetarkan suara yang indah,
dilantunkan pada saat menunggu durian pada malam hari. Menceritakan perempuan
yang sedang menunggu jatuhnya durian. Didendangkan oleh enam perempuan berparas
ayu dengan baju khas daerah semarak warna merah meriah dilengkapi hiasan kepala
dan terlihat lebih leluasa dalam menggerkakkan tubuhnya.
Penampilan yang ketiga hadir dari
daerah Kapuas hulu. Menceritakan salah satu tradisi yang ada dalam acara
kitanan, ataupun hakjatan yang lainnya. Dengan nama tarian tari botan Kapuas.
Diselingi senyuman manis dari enam penari perempuan sungguh membuat setiap mata
terpesona melihatnya. Sang penyanyi latarpun tampak tidak ingin kalah dengan
dengan sang penari. Semakin tampak berbalas bernyanyi sambil dengan tarian yang
menggoda antara penyanyi tersebut.
Penampilan yang keempat sangat
disambut antusias oleh dari pendukung sambas. Tradisi melayu sambas merupakan
tari untuk menghibur masyarakat sambas. Dimainkan dengan alat music yang
terdiri gambus,ketibung,gendang, dan yang lainnya menggunakan lirik lagu melayu
menyambut tarian dari sang penari. Disuguhkan oleh enam penari putrid dengan
busana yang sungguh meriah mempesona setiap mata. Meskipun terjadi sedikit dari
kesalahan kesiapan music, tidak mematahkan semangat penari untuk memberikan
tampilan terbaik mereka bagi masyarakat sambas, hingga merasuk hati ingat akan
kampung halamannya.
Undian kelima datang dari daerah
sekadau. Diberi nama tarian duduk tari jepin bekesot dimainkan pada saat ada
acara pernikahan sibujang dan sidare. Kedatangan pengantin akan disajikan
dengan tarian tersebut. Ditampilakn oleh enam gadis yang diselaraskan dengan
perpaduan busana kuning dan hijau. Anak-anak yang turut hadir menyaksikan pun
tak kalah ikut mendendangkan dengan ikut menari dari gerakan penari yang
ditampilkan.
Tidak
hanya tarian yang disuguhkan pada semua pengunjung, di outdoor telah disiapkan
stand-stand. Di setiap stand pun menyediakan beraneka ragam seni budaya khas
melayu, yang tak kalah nya menyedot banyak pengunjung yang penasaran untuk
mengetahuinya. Adapun kesan yang bisa dipetik dari festival ini, bahwa meskipun
kita tinggal bersama dengan beragam suku, agama, adat istiadat, tata kebiasaan,
baiklah kita menanamkan sikap saling toleransi dan menghargai antar sesama.
Dengan begitu, akan tercipta kedamaian dan keselarasan hidup dalam bergandeng
tangan didalam kesatuan.
Seminar
Internasional Melayu Gemilang.
Siang yang menyinari panasnya kota
Pontianak, selaras dengan diadakannya seminar internasional melayu gemilang
tidak menyurutkan niat dalam mengadakan seminar tersebut. Diadakan di hotel
orchard jalan perdana, para pemateri membahas seni buaya melayu terhadap
produk-produk dari luar negeri. Diisi oleh pemateri dari Univ.Tanjungpura,
pemateri asal Gorontalo dan pemateri yang lainnya. Dengan mengangkat tema
“warisan kearifan local dan pendidikan karakter nusantara” menjadi pembahasan
yang menarik bagi kita generasi bangsa memahami akan produk-produk baik yang
masuk ke Indonesia, khususnya daerah Kalimantan Barat. Diadakan dari tanggal
20-21 Desember 2012, membahas secara spesifik produk-produk yang datang dari
luar negeri dengan tetap mempertahankan kearifan lokal dan karakter nusantara
bangsa Indonesia.
Seminar pun mulai dibuka dengan sesi
tanya jawab oleh beberapa peserta yang mengikuti seminar. Dengan mengajukan
pertanyaan atas bahan pemateri, semakin menambah kemenarikan dalam seminar
tersebut.
Dari pembahasan yang disampaikan,
dapat disimpulkan bahwa kita tidak mempungkiri bahwa secara nasional, banyak
produk luar negeri yang masuk ke dalam Indonesia, khusunya Kalimantan Barat, sebaiknya
kita tetap menanamkan sikap nasionalisme terhadap produk Indonesia seperti
etnik melayu ketika begitu banyak produk import yang masuk ke Indonesia. Dengan
memiliki sikap nasionalisme akan lebih baik memilih produk yang baik untuk kita
konsumsi dalam keberlangsungan keserasian roda kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar