Senin, 07 Januari 2013

M. FADLI RAMDANI F01111057




Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat
Kegelapan malam telah menyelimuti Kota Pontianak, jam dinding dirumah saya menunjukkan pukul 7.45 malam. Segera saya pacu sepeda bermotor saya menuju tempat yang lajim dikunjungi oleh  warga Kota Pontianak yaitu Rumah Adat Melayu, untuk menghadiri sebuah acara  yang bernama Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat.
Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat ini mungkin tidak semua orang Kota Pontianak mengetahui bagaimana kegiatannya, termasuk saya sendiri. Namun kita sudah bisa tahu bahwa Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat dilatarbelakangi oleh Budaya Melayu, dapat dilihat dari nama kegiatannya. Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat merupakan Festival tahunan, dan pada tahun ini merupakan tahun kedelapan dari kegiatan tersebut.
Saya bisa mengetahui mengenai Festival Seni budaya Melayu Kalimantan Barat ini dari dosen  saya dan dari poster yang terpampang dimuka mading kampus saya. Diposter tersebut tertulis mengenai kegiatan Festival Budaya Melayu Kalimanatan Barat yang berlangsung selama 7 hari, mulai dari tanggal 17-23 desember 2012.  Kemudian mengenai berbagai jenis kegiatan dan perlombaan dalam festival tersebut, dan semua kegiatan dan perlombaan tersebut merupakan budaya dan permainan khas melayu.
Saya tembus dingin dan gelapnya jalan Kota Pontianak, dan tibalah saya didepan pagar Rumah Adat Melayu. Saat saya tiba didepan pagarnya terlihat dan terdengar jelas kemerlapan cahaya lampu dan suara keramaian serta alunan musik melayu. Saya terpana dan takjub meliaht melihat suasana keramaian festival semacam ini, mungkin itu dikarenakan saya jarang mengikuti atau melihat festival semacam ini. Saat saya sudah berada dihalaman Rumah Adat Melayu saya langsung diarahkan oleh penjaga parkir disana, untuk menyimpan sepeda bermotor saya dengan rapi.
Dalam keadaan yang masih takjub akan suasana festival tersebut, saya mencoba mengelilingi halaman Rumah Adat Melayu tersebut. Dihalaman tersebut didirikan banyak sekali tenda-tenda yang dijadikan outlet berjualan atau pertunjukan kebudayaan lokal masing-masing kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Barat. Berdasarkan informasi yang saya dengar dari orang-orang dan panitia festival ini terdapat 25 tenda yang didirikan, namun sebagaian besar tenda digunakan untuk berjualan. Mulai dari berjualan pakaian, aksesoris, dan juga makanan, hampir semua tenda-tenda itu dikunjungi oleh para pengunjung festival tersebut.
Setelah puas melihat tenda-tenda yang berada dihalaman Rumah Adat Melayu, saya langsung menuju keruangan utama yang berada dilantai atas. Didepan pintu ruangan tersebut terdapat dua orang Bapak-bapak yang berpakain rapi pakaian khas melayu dan selalun tersenyum menyambut para tamu yang akan masuk kedalam ruangan. Saya menghadiri festival ini pada malam penutupan atau malam terakhir, saat memasuki ruangan utama itu, saya langsung tercengang melihat peserta yang sudah ramai menduduki kursi yang telah disediakan serta dekorasi dan lighting panggung yang indah. Saya kemudian duduk dikursi yang paling belakang karena hampir semua kursi dibagian depan dekat panggung sudah di penuhi peserta dan tamu yang lain. Saat saya akan menduduki kursi tersebut, saya terkejut milihat kotak makanan yang ada diatas kursi tersebut, setelah melihat peserta lain disekitar saya yang memakan makanan yang ada didalam kotak tersebut, saya langsung mengambil kotak tersebut tanpa membukanya dan saya pun langsung duduk. Setelah duduk beberapa lama duduk dan melihat rangkaian kegiatan penutupan, saya pun pensaran dengan apa isi dari kotak makanan tersebut dan saya pun membuka kotak makanan tersebut dan melihat beberapa potong kue, beberapa buah kelengkeng dan permen. Karena masih malu saya pun menutup kembali dan membiarkan kue-kue tersebut, saat saya melihat tamu yang duduk disebelah saya memakan kue tersebut, saya pun tergiur ingin merasakan kue-kue tersebut dan akhirnya pun saya memakan kue-kue tersebut.
Setelah menghabiskan kue-kue tersebut saya kembali fokus kearaha panggung dan melanjutkan melihat rangkaian kegiatan penutupan. Saat itu dipanggung terdapat seorang bapak-bapak dan seorang ibu-ibu yang sedang berbalas pantun, sungguh hebat kedua orang itu dalam merangkai kata-kata untuk pantungnya. Kemudian laporan dari ketua panitia Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat, lalu sambutan dari Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat yang baru terpilih. Dalam kata sambutannya Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat mengucapkan selamat kepada Panitia Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat yang telah berhasil menyelenggarakan festivala tersebut dengan sukses. Selain mengucapkan selamat kepada panitia, ia juga menyampaikan rencana mengenai rancangan festival ditahun berikutnnya, ia mengatan bahwa festival akan dilaksanakan di Kabupaten Sambas. Setelah kata sambutan itu, rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan hasil pemenang setiap lomba, banyak sekali tepuk tangan dan sorakan kegembiraan dari para kontingen darah yang memenangkan perlombaan-perlombaan tersebut.
Karena waktu pun sudah cukup malam dan kondisih saya pada saat itu juga dalam kesehatan yang kurang maksimal, akhirnya saya pun pulang meninggalkan rangkaian acara tersebut walaupun acaranya masi beum selesai. Walaupun sudah cukup malam para tamu serta pengunjung yang hadir masi sangat ramai dan masih terus berdatangan menambah kemeriahan festival tersebut. Kemudian saya pun menuju ketempat saya menyimpan sepeda bermotor saya, lalu keluar dari Rumah Adat Melayu tersebut menembus kedinginan jalanan Kota Pontianak menuju ke istana tercinta yaitu rumah saya.
Didalam perjalanan pulang saya masih teringat dan terkejut akan Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat yang saya rasa bergitu meriah, bagus dan menarik dekorasinya, serta pelayanan dan kinera yang begitu baik dari para panitia dan pengurus majelis. Sungguh akan kecewa bila tidak menghadiri kegiatan ini. Saya tunggu pelaksanaan Festival Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat yang berikutnya lagi saat di Kota Pontianak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar