Selasa, 08 Januari 2013

VERA ARISKA F01111036




FESTIVAL SENI BUDAYA MELAYU
TANGKAI TARI JEPIN NASIONAL

Hari                 : Selasa
Waktu             : 19.40
Tempat            : Rumah Adat Melayu Kota Baru, Pontianak



Tepat pukul 19.40 WIB, saya sendiri pergi ke rumah adat melayu untuk menyusul teman-teman yang lain untuk menyaksikan festival seni budaya melayu tangkai tari jepin nasional. Acara yang memberikan nilai positif khususnya nilai budaya yang memperkenalkan kembali alat-alat musik tradisional yang mungkin sekarang kurang diketahui oleh masyarakat. Sebelum saya menginjakkan kaki ke rumah adat dimana acara festival diadakan, saya melihaat banyak didirikan tenda-tenda yang salah satunya bertujuan untuk memperkenalkan ciri khas dari beberapa daerah. Baik dalam bentuk kuliner maupun berbentuk pakaian adat. Seperti salah satu tenda yang memperkenalkan ciri khas pakaian adat Kabupaten Sambas.
Saya masuk ke rumah adat untuk menyaksikan festival tersebut, saya melihat sangat banyak orang-orang yang ingin menyaksikan acara tersebut, ternyata antusias masyarakat setempat sangat besar dalam acara tersebut. Pada malam itu, terdapat beberapa jenis tarian jepin dari perwakilan beberapa daerah dimana dalam tarian tersebut harus menceritakan sinopsis dari tarin tersebut. Tepat pukul 19.45 WIB, acara pun di mulaiPada penampilan pertama berasal dari Kota Pontianak. Tarian ini berasal dari empat anak yang berusia sekitar 14 tahun. Dengan alunan musik yang syahdu membuat penari tersebut sangat menikmati iringan musik tersebut.  Dengan pakaian dan kain tradisional semakin membuat penari terlihat menarik dan sangat memberikan nilai budaya yang positif.
Pada penampilan yang kedua dari tarian jepin sangat memukau para penonton, dengan alunan musik dan gerakan yang serempak membuat para penonton yang menyaksikan pun ikut terlena. Ketika saya bertanya dengan salah satu pengunjung di acara festival tersebut, beliau mengatakan bahwa acara tersebut sangat memotivasi para pemuda bangsa untuk selalu berkarya agar tradisi-tradisi dan adat-adat melayu selalu dikenang dan tidak akan dilupakan oleh masyarakat. Seiring acara tersebut berlanjut, semakin ramai pula para pengunjung yang datang, walaupun cuaca yang kurang mendukung tidak menjadi kendala untuk menyaksikan acara festival tersebut.
Sampai pada penampilan tarian jepin yang kelima adalah penampilan dari perwakilan Kabupaten Sambas yang merupakan salah satu penampilan yang memukau para penonton. Namun, pada penampilan ini terdapat kendala yang mengakibatkan memakan waktu yang cukup lama yaitu lamanya cek sound dan mungkin kesalahan dari peserta kurang siap untuk tampil. Namun, hal tersebut tidak membuat para pengunjung tidak kecewa.
Kontes Tari Jepin Melayu kemudian di lanjutkan lagi dari Kebupaten Sekadau  yang akan menampilkan tarian Jepin Bekesot. Kemudian menyusul dari Kabupaten lainnya. Pada malam itu hujan turun sangat lebat membuat kami menunda untuk pulang. Sambil menunggu hujan reda, kami menonton festival tari Jepin Melayu lagi. Sampai penampilan terakhir dari Kabupaten Sanggau kemudian di lanjutkan oleh penampilan dari Serawak Malaysia yang menampilkan 2 buah tarian Jepin khas Serawak Malaysia. Penonton langsung tertegun melihat tarian tersebut, begitu pula dengan saya sendiri. Dari segi pakaian sangat menarik, dan mungkin karena penampilan itu dari orang luar negeri makanya semua seakan terpana. Dari segi pakaian mereka menggunakan pakaian berwarna hijau dan merah mudah bersulam benang-benang yang terlihat berkilau saat terkena cahaya. Hal tersebut membuat para penonton ingin menyaksikan acara tersebut sampai selesai dan tidak ingin ketinggalan untuk menyaksikan acara festival tersebut.
Waktu pun sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, saya dan teman-teman harus pulang karena masih ada hal yang harus dikerjakan dan saya tidak mengikuti malam acara festival tersebut sampai selesai. Walaupun sedikit kecewa saya tapi saya sangat senang bisa menyaksikan malam festival seni budaya melayu tangkai tarian jepin tingkat nasional.





Seminar internasional melayu gemilang

Hari                 : Jumat
Waktu             : 14.00
Tempat            : Hotel Orchadz


Jumat, 21 Desember 2012 saya dan teman-teman pergi ke hotel orchadz untuk mengikuti seminar internasional melayu gemilang. Dengan cuaca yang kurang mendukung disertai gerimis tidak membuat saya dan teman-teman kecewa dan kami tetap mengikuti acara seminar tersebut. Disana sudah terdapat beberapa pemateri yang hebat-hebat yang memberikan materi yang sangat menarik. Tapi sayangnya saya tidak mengikuti seminar tersebut dari awal berhubung kendala cuaca dan menunggu teman-teman yang lain untuk pergi sama-sama ke hotel orcharz.
Pada materi warisan kearifan lokal dan pendidikan karakter nusantara. Pada materi ini membahas etnosentrisme konsumen dan sikap terhadap produk-produk malaysia dan amerika yang di kalimantan barat. Masuknya produk-produk dari luar negeri ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya perdagangan internasional sehingga mudahnya produk-produk yang masuk ke Indonesia.
Selain itu pada materi implementasi budaya organisasi oleh pelaku bisnis perkebunan kelapa sawit ( studi di PTPN Persero ) XIII Ngabang, Kabupaten Landak. Beliau menjelaskan pelaku bisnis perkebunan menyimpang atau tidak mengimplementasikan budaya organisasi terkait dengan kebersamaan, kerukunan, tanggung jawab, loyalitas, kepatuhan terhadap norma perusahaan dan disiplin akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan usaha yang maju bersama antar mereka secara berkelanjutan. Materi yang beliau sampaikan sangat menarik. Tapi sayangnya beliau menjelaskannya terlalu cepat, jadi sulit untuk dimengerti. Tapi saya mendengar dengan teliti materi yang disampaikan.
s Pada materi ini membahas perilaku menyimpang dari pelaku bisnis yaitu salah satunya tidak komitmen dan menyalahgunakan jabatan. Hal itu sangat tidak patut untuk dicontoh karena akan merugikan banyak orang.
Hanya waktu satu jam saya mengikuti seminar berhubung ada kegiatan lain yang harus saya kerjakan. Saya dan teman-teman pun pulang untuk mengerjakan hal yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar