FESTIVAL SENI BUDAYA MELAYU VIII
Festival budaya melayu berlangsung dari tanggal 17 sampai dengan 23
desember 2012 di Rumah adat melayu kalimantan barat yang
terletak dijalan sultan syahrir kota pontianak.
Rumah adat
melayu ini merupakan pusat dari kebudayaan melayu yang ada di Kalimantan Barat.
Selain itu Rumah adat melayu ini juga berfungsi sebagai tempat musyawarah
Majelis Adat Budaya Melayu. Dalam penyelenggaraan festival budaya melayupun
juga diadakan oleh majelis adat budaya melayu. Even yang diselenggarakan
sekitar satu minggu ini diisi oleh berbagai jenis kegiatan yang menarik dan
dengan tema yang menarik pula. Kegiatan antara lain seminar dan pawai seni
budaya. Festival dibuka oleh Sekretaris Daerah Kalbar M Zeet Hamdy Assovie di
Rumah Adat Melayu Kalbar di Kota Pontianak.
Namun saya tidak dapat meliput seluruh
kegiatan festival budaya melayu setiap harinya, saya hanya dapat meliput beberapa
agenda saja yaitu pada hari keempat,kelima, keenam dan pada hari keenam itupun
hanya sekitar satu jam saja. Saya pergi bersama dengan teman saya yang
kebetulan memang pengen melihat acara yang ada di rumah adat melayu tersebut.
Udara malam yang dingin membuat saya dan teman saya merasa
kurang nyaman ketika diperjalanan menuju rumah adat melayu namun, semangat dan
tujuan saya terus memotivasi saya untuk tetap terus berjalan. Sekitar Satu jam
perjalanan untuk sampai ketempat tujuan akhirnya saya sampai. Ketika saya
sampai di depan Rumah adat melayu pada tanggal 22 desember 2012 sekitar pukul
20.30, disini saya kebingungan mau masuk atau hanya melihat- lihat dari pinggir
jalan namun sesaat setelah saya berhenti dipinggir jalan ada seorang tukang
parkir yang menghampiri saya dan teman saya. Dia menyarankan kepada kami untuk
memarkirkan motor pada tempat yang sudah disediakan dan akhirnya kami
memutuskan untuk masuk kedalam agar informasi yang saya dapatkan lebih jelas.
ketika itu cuaca agak mendung namun belum turun hujan. Saya langsung
memarkirkan motor dan masuk ke tempat acara untuk melihat- lihat acara yang ada
di tempat itu. Sesampainya saya disana terlihat sebuah grup band yang tampil dipentas
untuk menghibur para penonton dengan tema lagu rege namun saya kurang tau apa
judul lagu yang dibawakannya. Penontonpun merasa terhibur dan terbawa suasana, hal
itu dapat saya lihat dari beberapa penonton yang ikut berjoged di depan
panggung. Namun disisi lain saya melihat ada juga orang yang sibuk berbincang-
bincang dengan rekannya selain itu ada juga yang sibuk membeli sesuatu di
stand- stand yang berada disebelah kiri pentas. Ada beberapa stand yang saya
lihat disana, yang menjual barang- barang seperti: hp, minuman, obat
tradisional dari bengkarong, rempah supernatural dan lain- lain. Namun disini
saya melihat penonton tidak begitu ramai atau mungkin banyak yang sudah pulang
ketika saya datang. Saya dengar- dengar Pembukaan Festival Seni Budaya
Melayu VIII berlangsung meriah di halaman Rumah Melayu Kalbar, pada Senin
(17/12) pagi. Kali ini mengangkat tema “Seni Cemerlang, Melayu Gemilang”.
Selain acara yang saya hadiri pada sabtu
malam, ada acara yang tidak kalah menariknya yang diselenggarakan oleh majelis
adat budaya melayu yaitu dengan tema Tangkai Seni Hadrah, Acara yang
diselenggarakan pada tanggal 20 desember 2012 di mulai pukul 20.00 WIB dengan
Juri-juri yang menilai adalah Sy. Selamet Yusuf Alkadri, Syawaludin, dan Mu’in.
Acara yang sangat menarik dengan peserta dari berbagai tempat dan diikuti oleh
peserta laki- laki dan juga perempuan dengan berbagai gaya tarian yang tentunya
berbeda dan memiliki kelebihan masing- masing.
Namun
perbedaan tarian inilah yang membuat
pemandangan yang menarik karena antara peserta memiliki tarian yang unik
sehingga kita tidak merasa jenuh melihatnya.
Penampilan awal
yang dibuat heboh para penonton, suara dan tepuk tangan membuat para hadirin
semua ikut berkobar nan api yang tak
terpadamkan. Peserta pertama yaitu perwakilan dari Dewan Perwakilan Daerah
Majelis Adat Melayu Kabupaten Pontianak, mereka menaiki panggung dengan mengenakan kostum merah dan
biru yang dilakukan oleh para pria. Gerakannya yang sangat indah dan menawan membuat para penonton
tersenyum dan merasa terhibur. Setelah penampilan yang pertama selesai
terdengar lagi suara tepuk tangan para penonton yang begitu meriah dan suara
teriakan juga mewarnai usainya penampilan dari perwakilan Dewan Perwakilan
Daerah Majelis Adat Melayu. Beberapa saat setelahnya peserta ke dua pun tampil diatas panggung
yang diwakilkan dari Dewan Perwakilan Daerah Majelis Adat Melayu Kabupaten
Sekadau. Saat itu suara teriakan dan tepuk tangan kembali terdengar, ketika
melihat peserta memulai gerakannya yang begitu mempesona. Terlihat beberapa
orang tersenyum melihat penampilan dari peserta ini.
Selain tampilan yang menari
diatas, ada kegiatan yang tidak kalah menariknya yaitu seminar yang diadakan
pada hari jumat di hotel ORCHARD. Mubes memilih pengurus baru MABM Prov.Kalbar,dan Seminar Internasional
Melayu Gemilang bertema Warisan Kearifan Lokal dan Pendidikan Karakter
Nusantara. Sebanyak 105 pemakalah ikut pada seminar (20/12). Masing-masing
Kualalumpur, Kuching (Sarawak), Sabah, Berunai Darussalam, serta Aceh, Pekan
Baru, Sulawesi Selatan, dan Kalbar sendiri dari 14 Kabupaten/ Kota, 4 kabupaten
absen.
Saya menghadiri seminar yang dimulai pukul 14.45 yang berada
dilantai 3, disini tidak begitu ramai seperti yang terdapat dilantai 6, karena
ketika saya bermaksud mengikuti seminar yang terdapat dilantai enam saya dan
kelima teman saya tidak dapat masuk karena tempat duduk yang tersedia sudah
terisi penuh, akhirnya kami memilih untuk pindah kelantai tiga. Disini terdapat
empat pemateri
namun yang dapat saya lihat hanya 2 orang yang tampil bergantian dengan
judul yang berbeda- beda pula. Dari beberapa pemateri ada yang berasal dari
brunei yaitu pangiran hajah mahani binti pangiran haji ahmad dengan tema kileksi
bahan brunei diluar negri dan ada juga yang berasal dari kuchig yaitu H. Baidhillah riyadhi.M. Ag dengan tema
corak madzhab fiqh pada kitab qanun meluka. Bahasa yang mereka pakai tidak jauh berbeda dengan
bahasa melayu pontianak. Namun ada kata-
kata yang memang tidak saya mengerti karena bercampur dengan bahasa
inggris, apalagi pemateri yang berasal dari brunei, Ia berbicara sangat cepat
sehingga saya tak begitu mengerti apa yang ia bicarakan. Kemudian pemateri yang berasal dari kuching, Ia terlalu
asik dengan materi yang dipaparkannya akhirnya ia lupa dengan waktu yang
disediakan oleh moderator sehinnga moderator memberikan teguran melalui
selembar kertas. Itu sebuah pemandangan yang lucu menurut saya. Suasana didalam
ruangan ini cukup tenang namun ada beberapa orang yang terus berbicara dengan
temannya dan ada juga beberapa orang yang sibuk memainkan HP sehingga suasana
terasa kurang nyaman. Akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk pulang
karena kami kira liputan yang akan kami paparkan sudah cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar