Selasa, 15 Januari 2013

FITRI SALPIAH F01111030



FESTIVAL SENI BUDAYA MELAYU VIII
Festival budaya melayu berlangsung dari tanggal 17 sampai dengan 23 desember 2012  di  Rumah adat melayu kalimantan barat yang terletak dijalan sultan syahrir kota pontianak.  Rumah adat melayu ini merupakan pusat dari kebudayaan melayu yang ada di Kalimantan Barat. Selain itu Rumah adat melayu ini juga berfungsi sebagai tempat musyawarah Majelis Adat Budaya Melayu. Dalam penyelenggaraan festival budaya melayupun juga diadakan oleh majelis adat budaya melayu. Even yang diselenggarakan sekitar satu minggu ini diisi oleh berbagai jenis kegiatan yang menarik dan dengan tema yang menarik pula. Kegiatan antara lain seminar dan pawai seni budaya. Festival dibuka oleh Sekretaris Daerah Kalbar M Zeet Hamdy Assovie di Rumah Adat Melayu Kalbar di Kota Pontianak.
 Namun saya tidak dapat meliput seluruh kegiatan festival budaya melayu setiap harinya, saya hanya dapat meliput beberapa agenda saja yaitu pada hari keempat,kelima, keenam dan pada hari keenam itupun hanya sekitar satu jam saja. Saya pergi bersama dengan teman saya yang kebetulan memang pengen melihat acara yang ada di rumah adat melayu tersebut.
            Udara malam yang dingin membuat saya dan teman saya merasa kurang nyaman ketika diperjalanan menuju rumah adat melayu namun, semangat dan tujuan saya terus memotivasi saya untuk tetap terus berjalan. Sekitar Satu jam perjalanan untuk sampai ketempat tujuan akhirnya saya sampai. Ketika saya sampai di depan Rumah adat melayu pada tanggal 22 desember 2012 sekitar pukul 20.30, disini saya kebingungan mau masuk atau hanya melihat- lihat dari pinggir jalan namun sesaat setelah saya berhenti dipinggir jalan ada seorang tukang parkir yang menghampiri saya dan teman saya. Dia menyarankan kepada kami untuk memarkirkan motor pada tempat yang sudah disediakan dan akhirnya kami memutuskan untuk masuk kedalam agar informasi yang saya dapatkan lebih jelas. ketika itu cuaca agak mendung namun belum turun hujan. Saya langsung memarkirkan motor dan masuk ke tempat acara untuk melihat- lihat acara yang ada di tempat itu. Sesampainya saya disana terlihat sebuah grup band yang tampil dipentas untuk menghibur para penonton dengan tema lagu rege namun saya kurang tau apa judul lagu yang dibawakannya. Penontonpun merasa terhibur dan terbawa suasana, hal itu dapat saya lihat dari beberapa penonton yang ikut berjoged di depan panggung. Namun disisi lain saya melihat ada juga orang yang sibuk berbincang- bincang dengan rekannya selain itu ada juga yang sibuk membeli sesuatu di stand- stand yang berada disebelah kiri pentas. Ada beberapa stand yang saya lihat disana, yang menjual barang- barang seperti: hp, minuman, obat tradisional dari bengkarong, rempah supernatural dan lain- lain. Namun disini saya melihat penonton tidak begitu ramai atau mungkin banyak yang sudah pulang ketika saya datang. Saya dengar- dengar  Pembukaan Festival Seni Budaya Melayu VIII berlangsung meriah di halaman Rumah Melayu Kalbar, pada Senin (17/12) pagi. Kali ini mengangkat tema “Seni Cemerlang, Melayu Gemilang”.

 Selain acara yang saya hadiri pada sabtu malam, ada acara yang tidak kalah menariknya yang diselenggarakan oleh majelis adat budaya melayu yaitu dengan tema Tangkai Seni Hadrah, Acara yang diselenggarakan pada tanggal 20 desember 2012 di mulai pukul 20.00 WIB dengan Juri-juri yang menilai adalah Sy. Selamet Yusuf Alkadri, Syawaludin, dan Mu’in. Acara yang sangat menarik dengan peserta dari berbagai tempat dan diikuti oleh peserta laki- laki dan juga perempuan dengan berbagai gaya tarian yang tentunya berbeda dan memiliki kelebihan masing- masing. 
Namun perbedaan  tarian inilah yang membuat pemandangan yang menarik karena antara peserta memiliki tarian yang unik sehingga kita tidak merasa jenuh melihatnya.
Penampilan awal yang dibuat heboh para penonton, suara dan tepuk tangan membuat para hadirin semua ikut berkobar nan api yang  tak terpadamkan. Peserta pertama yaitu perwakilan dari Dewan Perwakilan Daerah Majelis Adat Melayu Kabupaten Pontianak, mereka menaiki  panggung dengan mengenakan kostum merah dan biru yang dilakukan oleh para pria. Gerakannya yang sangat  indah dan menawan membuat para penonton tersenyum dan merasa terhibur. Setelah penampilan yang pertama selesai terdengar lagi suara tepuk tangan para penonton yang begitu meriah dan suara teriakan juga mewarnai usainya penampilan dari perwakilan Dewan Perwakilan Daerah Majelis Adat Melayu. Beberapa saat setelahnya  peserta ke dua pun tampil diatas panggung yang diwakilkan dari Dewan Perwakilan Daerah Majelis Adat Melayu Kabupaten Sekadau. Saat itu suara teriakan dan tepuk tangan kembali terdengar, ketika melihat peserta memulai gerakannya yang begitu mempesona. Terlihat beberapa orang tersenyum melihat penampilan dari peserta ini.
Selain tampilan yang menari diatas, ada kegiatan yang tidak kalah menariknya yaitu seminar yang diadakan pada hari jumat di hotel ORCHARD. Mubes memilih pengurus baru MABM Prov.Kalbar,dan Seminar Internasional Melayu Gemilang bertema Warisan Kearifan Lokal dan Pendidikan Karakter Nusantara. Sebanyak 105 pemakalah ikut pada seminar (20/12). Masing-masing Kualalumpur, Kuching (Sarawak), Sabah, Berunai Darussalam, serta Aceh, Pekan Baru, Sulawesi Selatan, dan Kalbar sendiri dari 14 Kabupaten/ Kota, 4 kabupaten absen. 
Saya menghadiri seminar yang dimulai pukul 14.45 yang berada dilantai 3, disini tidak begitu ramai seperti yang terdapat dilantai 6, karena ketika saya bermaksud mengikuti seminar yang terdapat dilantai enam saya dan kelima teman saya tidak dapat masuk karena tempat duduk yang tersedia sudah terisi penuh, akhirnya kami memilih untuk pindah kelantai tiga. Disini terdapat empat pemateri namun yang dapat saya lihat hanya 2 orang yang tampil bergantian dengan judul yang berbeda- beda pula. Dari beberapa pemateri ada yang berasal dari brunei yaitu pangiran hajah mahani binti pangiran haji ahmad dengan tema kileksi bahan brunei diluar negri dan ada juga yang berasal dari kuchig  yaitu H. Baidhillah riyadhi.M. Ag dengan tema corak madzhab fiqh pada kitab qanun meluka. Bahasa yang mereka pakai tidak jauh berbeda dengan bahasa melayu pontianak. Namun ada kata-  kata yang memang tidak saya mengerti karena bercampur dengan bahasa inggris, apalagi pemateri yang berasal dari brunei, Ia berbicara sangat cepat sehingga saya tak begitu mengerti apa yang ia bicarakan. Kemudian pemateri yang berasal dari kuching, Ia terlalu asik dengan materi yang dipaparkannya akhirnya ia lupa dengan waktu yang disediakan oleh moderator sehinnga moderator memberikan teguran melalui selembar kertas. Itu sebuah pemandangan yang lucu menurut saya. Suasana didalam ruangan ini cukup tenang namun ada beberapa orang yang terus berbicara dengan temannya dan ada juga beberapa orang yang sibuk memainkan HP sehingga suasana terasa kurang nyaman. Akhirnya saya dan teman saya memutuskan untuk pulang karena kami kira liputan yang akan kami paparkan sudah cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar