FESTIVAL
SENI BUDAYA MELAYU DI KOTA PONTIANAK
Pada tanggal
17 Desember 2012 diadakan Festival Seni Budaya Melayu yang digelar di Kota
Pontianak, Kalimantan Barat. Festival diselenggarakan oleh Majelis Adat Budaya
Melayu Kalimantan Barat. Festival Seni Budaya Melayu ini merupakan Festival
yang ke delapan dan akan diadakan pada tanggal 17 Desember 2012 sampai dengan
23 Desember 2012. Tema Festival Seni Budaya Melayu tahun ini adalah "Seni
Cemerlang Melayu Gemilang" yang artinya mengembangkan kesenian dan
budaya Melayu agar ke depannya lebih berkreasi dan lestari. Peserta festival
dari sekitar 13 kabupaten atau kota, seperti
Kabupaten Kapuas Hulu, Sanggau, Singkawang, Kayong Utara, Kubu Raya, dan Kota
Pontianak. Yang tidak ikut hanya Majelis Adat Budaya Melayu Ketapang. Festival
turut dihadiri oleh seluruh raja-raja di Kalimantan Barat (Kalbar). Peserta dari
luar daerah yang ikut ada peserta yang berasal dari Pekanbaru, Aceh, Malaysia,
dan Brunei Darussalam.
Festival
dibuka oleh Sekretaris Daerah Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie yang
mewakili Gubernur Kalimantan Barat di halaman Rumah Adat Melayu di Kota
Pontianak. Acara pembukaan ini berlangsung sangat meriah. Pembukaan ditandai dengan pemukulan
tahar didampingi oleh Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat
Chairil Effendy dan Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Kabupaten atau Kota
se-Kalbar. Adapun berbagai kegiatan yang diadakan
pada pembukaan pada hari senin ini diantaranya ada pawai budaya jalan kaki,
yang akan dimeriahkan oleh sekitar 18 kelompok, lima marching band,
Majelis Adat Budaya Tionghoa, Ikatan Keluarga Besar Madura, dan organisasi
etnis yang ada di Kalimantan Barat. Dengan rute mulai di depan Rumah Melayu Jalan Sutan Syahrir
kemudian dilanjutkan ke Jalan Uray Bawadi, Pangeran Nata Kusuma, Dr Sutomo, dan
berakhir lagi di depan Rumah Melayu. Pembukaan
Festival Seni Budaya Melayu di Kota Pontianak ini juga dimeriahkan oleh pawai
kendaraan roda dua yang unik dan sepeda ontel. Pawai ini dimulai dari rute Jalan Sutan Syahril, kemudian
dilanjutkan ke Jalan Ahmad Yani, Veteran, Gajah Mada, Patimura, Jenderal Urip,
Merdeka, Hasanuddin, Pancasila, Alianyang, Pangeran Natakusuma, Sutomo, dan
berakhir di depan Rumah Melayu. Pembukaan festival ini
juga akan menampilkan seni budaya Melayu tamu khusus dari Universiti Malaysia
Sarawak dan UITM Sarawak. Mereka ikut menampilkan tari joget Sarawak dan ikut dalam
pertandingan tari jepin. Dalam acara pembukaan Festival Budaya Melayu
ini, masyarakat sangat antusias mengikuti semua acara yang diadakan.
Ketua
Majelis Adat Budaya Melayu Chairil Effendy membuka acara
festival ini dengan memberikan sedikit kata sambutan. Dalam sambutannya beliau
berharap pergelaran
Festival Seni Budaya Melayu VIII di Kota Pontianak menjadi momen mengembangkan
budaya Melayu. Bisa menggali seni dan budaya Melayu agar terus berkembang dan
lestari di Kalimantan Barat. seni dan tradisi Melayu
harus terus dijaga. Dulu ketika orde baru, seni dan tradisi Melayu nyaris tak
berkembang. Sekarang, era sudah berubah dan saatnya terus mengembangkan tradisi
Melayu. Bentuk-bentuk
seni dan budaya Melayu saat ini relatif tidak berkembang sehingga melalui FSBM
akan melihat betapa kayanya kebudayaan Melayu di Kalimantan Barat. Bila seni
dan budaya Melayu cemerlang, maka peradaban Melayu akan lebih gemilang serta
berperan dalam kegemilangan peradaban Indonesia. Menurut Chairil Effendy ada
dua agenda besar Majelis Adat Budaya Melayu Kalimantan Barat akhir tahun 2012,
yakni menyelenggarakan Festival Seni Budaya Melayu VIII dan Musyawarah Besar IV
yang diselenggarakan lima tahun sekali. Mubes akan dilaksanakan 21 hingga 24
Desember. Dalam mubes tersebut akan dilakukan pemilihan kepengurusan Majelis
Adat Budaya Melayu lima tahun ke depan. Chairil Effendy berharap ke depannya Festival
Seni Budaya Melayu menjadi lebih ramai, dan bisa mengikutkan kelompok Melayu
dari daerah lain. Selain itu, Festival ini akan menonjolkan segala sesuatu yang
menjadi ciri khas Melayu. Seperti makanan khas melayu, permainan rakyat, dan
berbagai macam seni. Mulai dari seni tari, seni musik, dan lain-lain.
Festival Seni Budaya Melayu VIII
juga menggelar bermacam-macam tangkai (cabang) perlombaan, yaitu Tangkai
Rancang Motif Melayu atau Teras Rumah Melayu, Tangkai Seni Silat, Lomba busana
melayu tingkat anak-anak, Tangkai Merias Pengantin Melayu dan dan Tangkai Tari
Jepin Tradisional yang diselenggarakan pada Selasa, 18 Desember 2012, Tangkai
Syair Melayu, Tangkai Berbalas Pantun, Tangkai Tepung Tawar, Tangkai Vocal
Group Lagu Daerah yang diselenggarakan pada Rabu, 19 Desember 2012, Tangkai
Pamgkak dan Uri Gasing dan Tangkai Seni Hadrah yang akan diselenggarakan pada
Kamis 20 Desember 2012. Festival Seni Budaya Melayu ini juga dimeriahkan dengan
berbagai pameran dari Majelis Adat Budaya Melayu 13 Kabupaten atau Kota dan
kuliner Melayu yang akan digelar di halaman Rumah Melayu. Masing-masing daerah
memperlihatkan keunikan daerah masing-masing dalam pameran tersebut.
SEMINAR INTERNASIONAL MELAYU GEMILANG
Pada tanggal 21 Desember 2012 kami
mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Universitas Tanjungpura
menghadiri sebuah seminar bertajuk “ Seminar Internasional Melayu Gemilang “ di
Hotel Orchadz. Sekitar pukul 14.00 kami tiba di Hotel Orchadz. Merupakan sebuah
kehormatan bagi kami karena bisa menghadiri seminar yang bukan merupakan
seminar yang biasa ini. Kami memasuki sebuah ruangan yang terdapat dilantai
enam. Disana telah hadir beberapa orang pemateri. Saya mengamati makalah dari
seorang pemateri yang bernama Dr. H. Ngusmanto, M.Si. Beliau merupakan seorang
dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Materi yang disampaikan beliau
berjudul “ Implementasi Budaya Organisasi Oleh Pelaku Bisnis Perkebunan Kelapa
Sawit “ yang merupakan hasil dari penelitian beliau di PTPN ( Persero ) XIII
Ngabang Kabupaten Landak. Beliau menjelaskan pelaku bisnis perkebunan
menyimpang atau tidak mengimplementasikan budaya organisasi terkait dengan
kebersamaan, kerukunan, tanggung jawab, loyalitas, kepatuhan terhadap norma
perusahaan dan disiplin akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan usaha yang
maju bersama antar mereka secara berkelanjutan. Materi yang beliau sampaikan
sangat menarik. Tapi sayangnya beliau menjelaskannya terlalu cepat, jadi sulit
untuk dimengerti.
Tulisan pertama bagus. Tulisan kedua macam surat pembaca he he he
BalasHapus